Sabtu, 23 Juli 2022

 Isim Dhomir dan Dhomir Muttashil Menurut Alfiyah Ibnu Malik

 

Arif Husnaini


 

 


Abstrak

 

Manusia sebagai makhluk hidup memiliki bahasa untuk berkomunikasi antar sesama atau dalam istilah bahasa Arabnya disebut dengan hayawanun naatiq. Tentunya dalam penggunaannya memerlukan pola penyebutan yang disini akan dibahas adalah dhamir muttasil yang mana Dhomir Muttasshil sendiri adalah kata ganti yang bersambug dengan isim, fi'il dan huruf.hasil dari ini akan menjelaskan apa saja yang mecakup tentang dhamir muttasil tersebut

Kata kunci: Bahasa,,Bahasa arab,Dhomir Muttasshil

 

 

 

 

 

 

A.     Pendahuluan

Sebagai umat Islam, kita dituntut untuk bisa mengkaji dan mempelajari Al-Qur’an dan Sunnah, sebagai dua sumber utama ajaran agama Islam yang harus kita pegang teguh. Tentunya, kita tidak mungkin memahami kedua sumber itu kecuali setelah kita mengetahui kaidah-kaidah bahasa Arab, khususnya Ilmu Nahwu dan Ilmu sharaf. Karena keduanya merupakan kunci dalam mempelajari Al-Qur’an dan Sunnah. Dan pada kesempatan ini, kami akan membahas tentang beberapa kaidah yang ada di dalam kaidah bahasa Arab yaitu Isim Dhamir (Kata Ganti).

Arti penting bahasa Arab tidak bisa diremehkan. Bahasa Arab adalah pintu gerbang untuk dapat memahami teks-teks Islam, baik berupa ayat-ayat Al-Qur’an maupun nash-nash Hadits. Bahasa Arab merupakan sarana bagi para Ulama’ untuk memahami kalam-kalam Allah SWT. Melalui bahasa Arab itu pula manusia bisa memahami dengan jelas makna sejati Islam, dan selanjutnya makna sejati kehidupan ini.

Dalam hal ini maka penulis akan menerangkan penjelasan macam-macam dan penggunaan Dhamir Muttashil

 

 

 

 

 

 

B.      Pembahasan

Dhomir artinya adalah kata ganti, Dhomir adalah “kata ganti”, istilah ini dikenal dalam bahasa Arab dengan tiga kategori yaitu:

1.     Mutakallim yaitu: Dhomir/Kata ganti untuk orang pertama, Yakni aku dan kami.

2.     Mukhatab yaitu: Dhomir/Kata ganti untuk orang kedua Yaitu kamu dan kalian.

3.     Ghaib yaitu: Dhomir/Kata ganti untuk orang ketiga, Yaitu dia dan mereka.

Dalam bahasa arab, kata ganti (Dhomir) lebih luas pembahasannya, karena terdapat istilah kata ganti untuk laki-laki (lk2), kata ganti untuk perempuan (pr), kata ganti tunggal, serta kata ganti dua orang dan jamak Dhomir

Menurut para ulama nahwu dalam kamus Al-Wasith adalah “ Sesuatu yang menunjukkan atas orang yang berbicara seperti ( أنا ) yang artinya saya, atau menunjukkan atas lawan bicara seperti contoh ( أنت )  yang artinya kamu, ataupun orang ketiga seperti contoh ( هو )yang artinya dia”..

Al-Muttashil, yaitu Dhomir yang bersambung dengan lafazh sebelumnya. Lebih jelas kita katakan bahwa Dhomir jenis ini tidak mungkin digunakan untuk mengawali ucapan, contohnya:

 

huruf Yaa’ pada kata اِبْنِيْ (Anakku) dan huruf Kaaf pada kata أَكرَمَكَ (Ia memuliakanmu). Dhomir-dhomir seperti ini tidak mungkin ada di awal kalimat.

 

Dhomir (kata ganti), yaitu kata yang digunakan untuk mengganti nama seseorang, atau sesuatu agar tidak terjadi pengulangan kata yang sama secara berurutan. Ada 3 jenis Dhomir dalam bahasa Arab jika ditinjau dari kedudukan I’rabnya, yaitu:

a. Ad-dhomair al-munfashil al-marfu’ah

b. Ad-dhomair al-munfashil al-mansubah

c.Ad-dhomair al-muttashilah Muttashil artinya adalah bersambung. Dhomir Muttasshil adalah kata ganti yang bersambug dengan isim, fi'il dan huruf. Menurut kitab alfiyah ibnu malik Pengertian Dhomir muttashil adalah isim dhomir yang tidak bisa dijadikan permulaan ucapan (Mubtada') dan tidak bisa terletak setelah illa dalam keadaan ihtiyar.

كَالْيَاءِ وَالْكَافِ مِنِ ابْني أكْرَمَكْ ¤ وَالْيَــاءِ وَالْهَا مِنْ سَلِيْهِ مَا مَلَكْ

 

Artinya : "Dhomir muttashil yaitu isim dhomir yang tidak bisa dijadikan permulaan (mubtada')dan tidak bisa setelah illa dalam keadaan ikhtiyar, seperti isim dhomir yang berupa huruf ya' dan ha dari lafadz saliihi maa malak (mintalah kamu pada sesuatu yang ia miliki)

            Dhomir muttasil adalah adalah kata ganti yang bersambung dengan kata lain dan tidak bisa berdiri sendiri.

Dhomir muttashil adalah dhomir-dhomir yang tidak diucapkan maupun tidak ditulis secara terpisah dari kata lainnya, akan tetapi selalu bersambung dengan kata-kata yang lain baik bersambung dengan isim, fi’il maupun huruf.

Karena dhomir muttashil adalah kata ganti yang bisa bersambung dengan isim dan fi'il maka dhomir muttashil bisa mendapatkan perubahan harokat atau i'rob, sehingga dhomir muttashil dibagi menjadi tiga yaitu dhomir muttashil rofa'. dhomir muttashil nashob dan dhomir mutashil khofadh atau jar.

 

Gambar 1.0. 3 Jenis Dhomir Muttashil

Karena dhomir muttashil adalah kata ganti yang bersambung dengan kalimat isim dan fi'il maka dhomir muttashil tidak bisa menjadi subjek (mubtada') di awal kalimat, sebagaimana sifat dhomir munfashil yang sudah dibahas pada artikel sebelumnya, penulisan dhomir muttashil dengan menggunakan dhomir ana (saya) berupa huruf ya yang disambungkan dengan isim (kata benda) berupa buku. contoh kalimatnya buku saya. maka penulisan dalam bahasa arab adalah كِتَابِي

Adapun jumlah dhomir muttashil (Kata ganti bersambung) berjumlah 14 huruf di tempat jar atau khofadh, 14 huruf dt tempat nashob, 14 huruf di tempat rofa' sebagaimana tertulis dalam tabel di bawah ini

Gambar 1.0. Dhomir Muttashil

 

 

Contoh Dhomir Muttashil Khofadh atau Jar

Sebagaimana tertulis dalam tabel di atas bahwa dhomir muttashil khofadh atau jar ada 14 huruf, cara penulisan dhomir muttashil khofadh ialah bersambung dengan isim atau fi'il, dengan menuliskannya di akhir kata. Adapun penulisan dbomir muttashil khofadh dengan kata benda (isim) rumah. dan menggunakan harfu jar fi, sehingga baitun menjadi baiti sebagai tanda i'rob khofadh seperti 14 contoh penulisan dhomir muttashil khofadh  di bawah:

Di rumahnya dia laki-laki                  فِي بَيْتِهِ

Di rumahnya mereka berdua laki-laki            فِي بَيْتِهِمَا

Di rumahnya mereka laki-laki            فِي بَيْتِهِمْ

Di rumahnya dia wanita                     فِي بَيْتِهَا

Di rumahnya mereka berdua wanita  فِي بَيْتِهِمَا

Di rumahnya mereka wanita              فِي بَيْتِهِنَّ

Dirumahmu laki-laki                          فِى بَيْتِكَ

Di rumah mereka berdua lelaki          فِى بَيْتِكُمَا

 

 

Di rumah mereka laki-laki                 فِى بَيْتِكُمْ

Di rumahmu wanita                            فِى بَيْتِكِ

Di rumah mereka berdua wanita        فِى بَيْتِكُمَا

Di rumah mereka wanita                    فِى بَيْتِكُنَّ

Di rumah saya                                     فِى بَيْتِي

Di rumah kami                                    فِى بَيْتِنَا

 

Ada 3 macam dhomir muttashil yaitu:

a)    Dhomir Rofa’ Muttashil.

Yaitu kata ganti yang selamanya menempel pada fi’il Contohnya:

 1) Kata ganti pada fi’il madhi berupa huruf الفاعل ء تا, :درستماِ , درستَ , درستُ , درست درستم. درستنَّ

2) Kata ganti pada fi’il madhi berupa huruf نا : درسنا

3) Kata ganti pada fi’il madhi, mudhori’ dan amar berupa huruf ,درستا, درسا یدرسان, تدرسان, ادرسا : المثنى

4) Kata ganti pada fi’il madhi, mudhori’ dan amar berupa huruf ,یدرسون, درسوا تدرسون, ادرسوا : واو الجماعة

5) Kata ganti pada fi’il madhi, mudhori’ dan amar berupa huruf : ادرسي, تدرسین یاء المخاطبة

6) Kata ganti pada fi’il madhi, mudhori’ dan amar berupa huruf فؤاد,درسن یدرسن, تدرسن, ادرسن : نون الجماعة نعمة : 160:1997

 

Adapun dhomir muttashil yang menyambung pada fi’il itu mabni dengan bermahal rofa’nya fa’il, contohnya: القرآنُ قرأت: قرأ adalah fi’il madhi yang mabni dan ُت)) taa) yang menempel pada fi’il madhi tersebut) adalah dhomir muttashil mabni dhommah yang bermahal rofa’nya fa’il.

b)    Dhomir Nashob Muttashil.

Yaitu kata ganti yang menempel pada fi’il (sebagai maf‟ul bih) Contohnya:

1) Kata ganti setelah fi’il berupa huruf المتكلم یاء: شكرني

2) Kata ganti setelah fi’il berupa huruf المتكلم نا : شكرنا

3) Kata ganti setelah fi’il berupa huruf ,شكركم, شكركماِ , شكرك المخاطبة كافَ : شكرك شكركنَّ

4) Kata ganti setelah fi’il berupa huruf ,شكرھم, شكرھما, شكرھا الغائبة ھاء : شكره شكرھنَّ

Contoh Dhomir Muttashil Nashob

Sebagaimana tertulis dalam tabel di atas bahwa dhomir muttashil Nashob ada 14 huruf, cara penulisan dhomir muttashil Nashob adalah bersambung dengan isim atau fi'il, dengan menuliskannya di akhir kata. Adapun penulisan dbomir muttashil nashob dengan kata kerja (fi'il) dhoroba, seperti 14 contoh penulisan dhomir muttashil Nashob di bawah:

Dia lelaki telah memukul  هُوَ ضرَبَهُ

Mereka berdua lelaki telah memukulهُمَاضرَبَهُمَا

Mereka semua lelaki telah memukul هُمْ ضرَبَهُمْ

Dia wanita telah memukul هِيَ ضرَبَهَا

Mereka berdua wanita telah memukul هُمَاضرَبَهُمَا

Mereka semua wanita telah memukulهُنَّ ضرَبَهُنَّ

Kamu lelaki telah memukul             اَنْتَ ضرَبَكَ

Kamu berdua lelaki telah memukul اَنْتُمَاضرَبَكُمَا

Kamu semua lelaki telah memukul اَنْتُمْ ضرَبَكُمْ

Kamu wanita telah memukulاَنْتِ ضرَبَكِ

Kamu wanita berdua telah memukulاَنْتُمَاضرَبَكُمَا

Kamu semua wanita telah memukul            اَنْتُنَّ ضرَبَكُنَّ

Saya telah memukul ضَرَبْتُ

Kami telah memukulضرَبَنَا

 

c)     Dhomir Jar Muttashil

Kata ganti yang menempel pada isim sebagai mudhof ilaih dan huruf jar sebagai majrur. Beberapa contoh dhomir jar muttashil yaitu :

1) Kata ganti setelah isim berupa huruf المتكلم یاء : كتابي

2) Kata ganti setelah isim berupa huruf المتكلم نا : كتابنا

3) Kata ganti setelah isim berupa huruf , كتابكم, كتابكماِ , كتابك المخاطب كافَ : كتابك كتابكنَّ

.            

Adapun dhomir jar muttashil yang menempel pada isim itu mabni yang bermahal jar mudhof ilaih, contohnya: فوائده لھ العلم : huruf ھـ) haa) yang menempel setelah lafadh فوائده merupakan dhomir muttashil yang mabni dhomah yang bermahal jarnya mudhof ilaih. Sementara dhomir jar muttashil yang menempel pada huruf jar itu mabni dan bermahal jar (sebagai isim majrur), contohnya: َمنك القلمُ أخذت : من adalah huruf jar dan huruf َك) kaa) adalah dhomir (muttashil) yang mabni fathah yang bermahal jar.

 

Contoh Dhomir Muttashil di dalam Al-Qur'an

Berikut 10 contoh penulisan dhomir muttashil di dalam Al Qur'an, adapun penulisan dhomir muttashil kami berikan tanda merah supaya memudahkan di dalam memahami dan mempelajarinya.

·       ‌ؕ كُلٌّ اٰمَنَ بِاللّٰهِ وَمَلٰٓٮِٕكَتِهٖ وَكُتُبِهٖ وَرُسُلِه,,, QS. Al Baqoroh ayat 285. Artinya "Semua beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya."

 

·       لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا ,,,, QS. Al Baqoroh ayat 286. Artinya "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya."

·       ,,, نَزَّلَ عَلَيْكَ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ QS. Ali Imron ayat 3 Artinya :"Dia menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad) yang mengandung kebenaran, membenarkan (kitab-kitab) sebelumnya."

·       ,,, هُوَ الَّذِيْ يُصَوِّرُكُمْ فِى الْاَرْحَامِ كَيْفَ يَشَاۤءُ QS. Ali Imron ayat 6 Artinya "Dialah yang membentuk kamu dalam rahim menurut yang Dia kehendaki."

·       ,,,  فَاَمَّا الَّذِيْنَ فِيْ قُلُوْبِهِمْ زَيْغٌ فَيَتَّبِعُوْنَ مَا تَشَابَهَ مِنْهُ ابْتِغَاۤءَ الْفِتْنَةِ QS. Ali Imron ayat 7 Artinya "Adapun orang-orang yang dalam hatinya condong pada kesesatan, mereka mengikuti yang mutasyabihat untuk mencari-cari fitnah."

·       ,,, رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ اِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَّدُنْكَ رَحْمَةً QS. Ali Imron ayat 8 Artinya (Mereka berdoa), “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau condongkan hati kami kepada kesesatan setelah Engkau berikan petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu"

·       رَبَّنَآ اِنَّكَ جَامِعُ النَّاسِ لِيَوْمٍ لَّا رَيْبَ فِيْهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُخْلِفُ الْمِيْعَادَ QS. Ali Imron ayat 9 Artinya ”Ya Tuhan kami, Engkaulah yang mengumpulkan manusia pada hari yang tidak ada keraguan padanya.” Sungguh, Allah tidak menyalahi janji.

·       ,,, لِلَّذِيْنَ اتَّقَوْا عِنْدَ رَبِّهِمْ جَنّٰتٌ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ خٰلِدِيْنَ فِيْهَا  QS. Ali Imron ayat 15 Artinya:"Bagi orang-orang yang bertakwa (tersedia) di sisi Tuhan mereka surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai,

·       ,,, اُولٰۤىِٕكَ الَّذِيْنَ طَبَعَ اللّٰهُ عَلٰى قُلُوْبِهِمْ وَسَمْعِهِمْ وَاَبْصَارِهِمْۗ QS. An Nahl ayat 108 Artinya :Mereka itulah orang yang hati, pendengaran, dan penglihatannya telah dikunci oleh Allah."

·       ,,, وَعَلَى الَّذِيْنَ هَادُوْا حَرَّمْنَا مَا قَصَصْنَا عَلَيْكَ مِنْ قَبْلُ ۗوَمَا ظَلَمْنٰهُمْ وَلٰكِنْ كَانُوْٓا اَنْفُسَهُمْ يَظْلِمُوْنَ QS. An Nahl ayat 118 Artinya :Dan terhadap orang Yahudi, Kami haramkan apa yang telah Kami ceritakan dahulu kepadamu (Muhammad). Kami tidak menzalimi mereka, justru merekalah yang menzalimi diri sendiri"

·        

 

 

C.     Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas, Dhomir Muttasshil adalah kata ganti yang bersambug dengan isim, fi'il dan huruf. Yang mana menurut kitab alfiyah ibnu malik Pengertian Dhomir muttashil adalah isim dhomir yang tidak bisa dijadikan permulaan ucapan (Mubtada') dan tidak bisa terletak setelah illa dalam keadaan ihtiyar.dalam menggunakan dhamir ini memerlukan penyesuaian pengetahuan terhadap dhamir ini sangat penting agar memudahkan kita dalam mempelajari dan berdialeg Bahasa arab dengan baik yang mana saat ini pengetahuan tentang ini sudah berkurang karena adanya Bahasa gaul yang menurunkan standarisasi berbahasa

Oleh kerenanya kita harus mempelajari Bahasa arab dengan baik dan benar untuk menambah wawasan terhadap budaya asing dan dapat memahami Bahasa alquran dengan baik dan benar

 


 

 

 

A.     Daftar Pustaka

 

Syekh Muhammad bin a.malik al andalusy, terjemah matan alfiyah edisi revisi

Sya’bani,Muhammad Zaky “Analisis Kemampuan Mengubah Pronomina Jurnal Pemikiran Dan Penelitian Pendidikan IslamVolume 2, Nomor 2, Tahun 2019 p-ISSN 2087-4642

https://www.khoiri.com/2021/02/contoh-dhomir-muttashil-di-bahasa-arab.html

Efendy,Ahamad Fuad. 2004. Metodologi Pengajaran Bahasa Arab (Malang: Misykat)

Zakaria, Ahmad. 2004. Ilmu Nahwu Praktis, al- kalimah, Ibnu Azka press. Tarogong, Garut. الغلايين. 1984 .جامع الدروس، (بيروت : المكتبة العصرية)